Diam!!! .
suara itu menggema di sela sela bangunan yang tak memiliki atap , tak memiliki tembok dan tak memiliki tiang
suara itu membangunkan lamunan kesadaranku
ini bukan tentang suara itu
mula mula aku tertegun kikuk tak karuan
dimana aku ....?
tempat apa ini... ?
sunyi , gelap , tak bersuara
aku ini masih sadar atau dibawah alam sadar
keadaan ini benar benar sunyi
saya mencoba berdiri
berjalan menggerutui jalan
tapi tak nampakpun bayangan tubuhku sendiri
tempat ini benar benar gelap
tapi anehnya aku mendengar
suara itu
iya ...
semakin dekat aku mendengar suara itu..
tiba - tiba suara itu awut awutan tak karuan
semakin ribut saja suara itu
Diam!!!
suara itu terdengar mengerikan
ku mencoba menelisik darimana suara "diam" itu berasal
ya allah
ternyata suara itu terlontar dari mulutku
kenapa tak sadar saya mengatakan "Diam" dengan nada yg sangat mengerikan itu
apa apaan ini
tempat macam apa ini
sudah berapa hari aku disini
sambil mengucap " astaghfirullah "
ku coba pejamkan mata
lanjut semakin lanjut pejamanku semakin erat
semakin erat ku pejamkan justru malah semakin melemah mata saya
semakin tak terasa , semakin jauh ...
assalamu'alaikum...
assalamu'alaikum...
sampai empat kali suara pelan itu terdengar
dengan reflek
" wa'alaikum salam waroh matullahi wabarokatuh " timpalku
lalu satu persatu pertanyaan saya ajukan
belom sepatah katapun saya ucapkan
beliau langsung menuturkan kata perkata dengan suara yg lembut dan jelas
"kamu itu jangan bingung nak
tempat ini masih asri tak berpenghuni
air , angin , api disini belum bernyawa
tempat ini sudah di ciptakan beribu ribu abad lamanya , kamu hanya tak mengetahuinya
itu tempat asalmu tinggalkan nak ;
sambil menunjukkan kearah bumi
beliau memberitahuku
"subhanallah" , dengan gamblang saya bisa melihat bumi itu dengan jelas
nak kamu pahami dengan baik baik ya;
alam semesta ini sangatlah luas , besar , ombo
tak mungkin tuhan menciptakan semua itu hanya untuk manusia saja
semua yg di ciptakan tuhan takkan ada yg sia sia
kamu jangan kepedean kalau alam semesta ini hanya dihuni oleh bangsamu saja
kamu berada disini bukan nyasar nak
kamu memang sengaja datang kesini
kamu mampu mengendalikan kekosongan
memahami kesunyian
membaret baret kenyataan pahit
tapi kenapa sekarang kamu di sini menjerit tak karuan
tak menerima kesunyian yg di balut dengan gelap gulitanya alam
menertawakan tawamu sendiri
menyentak bicaramu sendiri
membungkam ocehan sendiri
pulanglah nak...
pulanglah dulu...
esok kau datanglah kembali
saya bengong dan meneteskan air mata
ta.. ta.. pi.. dengan nada yg terbata bata
aku masih ingin disini... ,
sayapun menangis sejadi jadinya
sambil memegangi jubahnya yg sangat lembut.
saya rasanya tak ingin pergi
kamu harus pulang nak...
karna saya akan melanjutkan tugasku
menyebrangi dari planet ke planet yg lain
"insya allah nanti saya akan mampir ketempatmu nak
nak tadi saya mendengarmu bersholawat sesekali di sela sela kau teriak teriak
suaramu bagus dan indah nak
"assalamu'alaikum"
terlepas jubah itu dari genggamanku setelah beliau pamit ,
dari beberapa pertanyaanku yg beruntun
saya tak menanyakan satu hal yg sebenarnya amatlah penting , Diam.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan jika ingin berkomentar
Mohon berkomantarlah yang baik, sopan, dan juga membangun.
Ok-