Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Monday, March 3, 2014

BALADA PENGEMBARAANKU


Linggo Asri, 24 Desember 2013.

Masih teringat kenangan indah bersamamu. Rasa suka terhadap pria yang sudah lama menghilang dari fikiranku kini hadir kembali, religious, sopan, pintar, dan juga berpendidikan. Dan itu masih sebagian dari sekian banyaknya hal yang aku suka darimu.

Sore itu, senja yang mulai hadir dan semilir angin mulai berhambus diantara perkemahan anak-anak DKR Siwalan namun kehangatan justru tumbuh dan hadir didalamnya.

"Dingin rasanya tubuh ini, yang masih belum bisa beradaptasi dengan daerah yang berbeda dengan tempat istirahatku biasanya" dalam hati mulai resah

aku mencoba menghangatkan diri, duduk didepan api unggun yang telah siap dibuat oleh sang kakak" DKR, hangat sih hangat, tapi masih belum bisa menghilangkat rasa dingin yang manghinggapi tubuh hingga menusuk tulang.

Masih terduduk dengan lesu, karena masih enggan untuk bergabung dengan lainnya. Maklumlah, waktu itu aku masih sebagai anak pendatang baru dalam perkumpulan itu. Ditengah keramaian Anak-anak memainkan kartu aku masih merasa sendiri, lama juga aku menikmati kesendirianku itu. Setelah  lama aku menikmati lamunanku, kau datang dengan membawa mainan baru itu, yah... kartu remi. Kau mulai memainkan sedikit demi sedikit mulai membawa aku tertarik kedalam permainanmu itu, sedikit senyum mulai mengembang dari bibirku dan aku mulai terbuai aku dengan suasana barumu itu hingga rasa dinginpun hilang dari tubuhku.

Adzan Maghrib mulai berkumandang, suasana kembali hening dan seluruh kegiatan terhenti sejenak. Nampak Kakak tertua DKR meminta Anak-anak untuk memanjatkan do'a kepada Sang Kuasa atas segala nikmat dan Memohonkan diberi keamanan beserta keselamatan sampai kegiatan perkemahan berakhir.
Aku lihat dihadapanku, kau tampak khusuk memanjatkan do'a dengan begitu khidmatnya, dengan penuh rasa penasaran aku tetap menatap dan terus memperhatikanmu hingga kau selesai berdo'a. Dengan nada penuh tanya, aku langsung mengatakan padamu "apa yang sedang kamu baca barusan?" tanpa ada respon yang jelas darinya, tanpa lelah aku menanyakan hingga tuntas terjawab pertanyaanku. Namun apa yang aku dapat jawaban bukan dari mulutnya melainkan dari Kakak DKR. Rasa kagumku terhadapmu belum juga sirna dari benakku, justru itu memacu aku untuk semakin ingin mengenal dirimu.

Kau mulai mengajak aku tertawa bersama, bahagia, dan juga sedikit bercerita mengenai masing-masing diri kita. Dan yang aku tahu dari tuturanmu itu kalau dirimu itu memiliki saudara yang tanggal lahir dan wajahnya sama denganmu, yapps kembaran, kamu itu punya kembaran. Meskipun aku sudah tahu sebelumnya namun aku lebih tertarik jika dari bibirmulah itu aku mengetahuinya, heheheh. Seolah suasana mendukung, waktu itu juga Si-kembaranmu, lebih tepatnya adikmu datang menghampiri dan mulai duduk bersama. Rupanya kehadirannnya semakin membuat aku penasaran  untuk mengamati wajah dari keduanya, memang benar adanya, mirip... (namanya juga kembar). Bertiga kita tertawa, bercanda, dan berbagi cerita... ehh, ditengah candaan, adikmu mengatakakan kalau ternyata kalian itu anak yatim, kasihan juga. Sontak membuat aku semakin prihatin dan ingin semakin mengenalmu lebih jauh lagi.

SHOLAT MAGHRIB,  berbondong-bondong anak-anak mulai meninggalkan bumi perkemahan menuju Musholla untuk menjalankan ibadah wajib itu. Tanpa berlama-lama aku langsung berjalan dibelakang mereka. Didalam Musholla hanya berlima saja, cukup lama aku menunggu sang Imam untuk memulai Sholat, dan Imampun datang, dengan bijaknya Beliau menyuruh satu dintara mereka yang laki-laki untuk Adzan, tapi tak satupun yang bersedia akhirnya beliau sendirilah yang adzan. Dengan alasan karena sudah Adzan beliau tak mau lagi menjadi Imam dalam Jama'ah itu. Akhirnya Kakak yang satunyalah (yang katanya sarjana pendidikan Islam ) yang menjadi Imam. Usai Adzan dan bersholawat, dengan sigapnya kau maju kedepan untuk mengumandangkan Iqomah. Iiih....., rasa kagumkupun kembali naik ke level atas, karena orang yang aku sukai benar-benar religious ( Semoga saja bukan modus dari si-Dia).

SHOLAT MAGHRIBpun berakhir, dan aku baris tepat dibalakang Shofnya,. Senang bisa menjalankan Sholat berjama'ah dengan tepat waktu. Usai Sholat dilanjutkan dengan sedikit Dzikir dan Do'a sambil menunggu masuk waktu Sholat Isya' datang. Dan yang ditunggu-tunggu itupun datang juga, sholat dan selesai juga kewajiban kita kepada Sang Pencipta. ALHAMDULILLAH . . .

Satu persatu dari Kami meninggalkan Musholla dan kembali ke Bumi Perkemahan, namun sayang sungguh sayang akulah yang mejadi terakhir dari sekian orang. Dengan sedikit nada manja ( modus ) aku meminta dirimu untuk menungguku sampai selesai. Berjalan ditengah hutan yang gelap dan naik turunnya tanah yang kita lewati membuat aku tertatih-tatih untuk melangkah dan ditengah jalan aku merasa ingin buang hajat, sontak aku meminta dirinya untuk mengantarku menuju toilet, awalnya aku hanya bercanda untuk mengetes ketulusanmu, tapi ternyata kau sanggup juga dengan tantanganku. Heheheh . . . .

Usai buang hajat, kami berdua berjalan menyusuri tanah berbukit, meskipun tak begitu besar tapi sungguuh itu bisa membuat aku sedikit terpeleset dan hampir terjatuh ketanah, tapi akhirnya uluran tanganmulah yang membuat aku bertahan dan mulai bangkit melanjutkan perjalanan menuju BP ( Bumi Perkemahan ). Sampai di BP, Aku mulai bergabung dengan lainnya, bernyanyi ria menikmati malam dilingkar api Unggun. Tak lama bernyai-nyanyi bersama kau mengajakku untuk mencari makan malam di Warung sebelah. Langsung saja aku menerima tawarannya, karena kebetulan saja perutku juga mulai keroncongan. Sedikit demi sedikit kami menuruni perbukitan kecil menuju warung, berjalan dibelakangnya dan sedikit berpegangan kaos yang dikenakannya. ehhh, malah dirinya protes dan memintaku untuk melepaskannya dan lebih baik berpegang dengan tangannya, lebih aman katanya....

Ditengah jalan, ada salah seorang Kakak yang ikut bergabung untuk mencari makan malam.Ok, jadi tak berdua lagi, bertiga. Sebut saja namanya X,. Berjalan bertiga ternyata lebih rame dan memungkinkan kita untuk terjauh dari fitah. Alhamdulillah....  Singkat cerita, dinnerpun usai dan kegiatan dilanjutkan dengan bernyanyi  ria kembali. Yeyeyey . . .

Dasar emang dasar, karena udara yang dingin dan  aku belum juga menyesuaikan, kembali lagi aku merasa ingin kembali ke toilet, tanpa ragu aku langsung keluar dari kumpulan tadi dengan tanpa center. Lima langkah sudah aku meninggalkan api unggun, berharap kau mengikutiku dari belakang tapi saat aku tengok tak juga kau kunjung datang. Ya sudahlah, aku besarkan nyaliku saja melewati jalan naik turun nan gelap. Rasa takut yang menyelinap dibenak menjadikan langkahku gontai dan happ, hampir saja aku terjatuh, tapi dengan sigapnya kau datang dengan setitik cahaya center ditangan kirimu serta pegangan tangan kananmu untuk membantu menolongku. Alhamdulillah, tak sendirian juga akhirnya ...

Berjalan berdua menyusuri jalan yang lagi-lagi sama dengan sebelumnya membuat aku semakin hafal dengan suasananya, cukup menikmati saja apalagi ada kau disisiku. Sampai ditujuan, langsung saja aku memenuhi keinginanku. Saat jalan menuju pulang, kau meminta untuk lewat jalur lain, biar lebih gampang katanya, tanpa banyak protes aku ikuti saja maunya, sudah diantar saja aku merasa bersyukur. Kembali kau menggandeng tanganku sampai ke BP.

Di BP, rasa lelah yang mulai menyerang, membuat aku mengantuk dan terdiam menundukkan kepala ditengah-tengah riuh nyanyi dan candaan  Anak-anak DKR. Dorrr, sontak aku merasa kaget dengan sedikit nada kesal namun tak aku tunjukkan sepenuhnya didepan mereka sambil merasa sakit karena punggungku kau tepuk dengan cukup keras. Kembali kepalaku terdongah keatas, dengan nada lirih dia mendekat dan berkata kepadaku kalaulah dia melihat sesosok astral yang mengikutiku. Whattt??? ( itukah alasan dia memilih jalur lain waktu pulang dari toilet tadi ? )

Rasa takut, bercampur lelah membuat aku semakin malas untuk kembali bergabung barnyanyi ria dan aku putuskan untuk masuk ketenda dan beristirahat. Rupa-rupanya rasa takut itu belum juga hilang sampai aku terbaring didalam tenda. Sudah kucoba untuk memejamkan mata, namun tak kunjung juga aku merasakan kantuk. Riuh nyanyian dari Anak-anak diluar tenda masih terdengar jelas ditelingaku, meskipun telah ku coba untuk tidak terjaga namun tetap saja tubuh ini hanya bisa bolak-balik dan hanya tergeser dari tempat semula.

Waktu sudah larut, sedikit demi sedikit nyanyian itu lenyap bersama angin malam yang mulai menggelayuti. Menggigil juga badanku terkena semilir angin malam itu, dalam hati berharap kau datang, meskipun hanya untuk menengokku dan memastikan aku untuk tertidur ( Ngareppp banget ). Lama juga aku terjaga ditangah malam, sedikit demi sedikit ku coba tertidur dan akhirnya aku bisa menghilangkan kesadaranku untuk sejenak. Namun, karena udara dingin tadi mataku kembali terjaga dan memaksaku untuk merapatkan tubuhku agar kembali hangat dan terlelap.
Zzzzz'

Ditengah tertidur tapi masih terjaga ( alias setengah tidur setengah enggak ), Sobatku yang dari Semarang memenuhi janjinya, dia datang di BP dan aku menyambutnya dengan senang hati, meski mata masih saja belum terbuka lebar kemudian Aku kembali melanjuutkan tidurku.

Waktu menunjukkan pukul 3 pagi. Aduuuh, penyakitku kembali kambuh; beser, aku mencoba menahannya sampai beberapa menit lamanya namun yang ada hanya perpindahan posisi baringanku sajalah yang terus bergonti-ganti. Aku mencoba menahannya hingga waktu Subuh tiba. Dalam hati berharap, kau akan mengantarku kembali ketoilet, tapi nyatanya apa? kau malah melanjutkan tidurmu dan menyuruhku kembali tidur,. (kecewa) Tidak, berapa lama lagi aku akan menahannya? aku sudah tidak kuat.

Akhirnya aku putuskan untuk kesana sendirian, tapi beruntunglah ada salah satu Mb' yang juga ingin ketoilet. ALHAMDULILLAH.

Dengan sedikit tergesa-gesa Mb' mulai berjalan menuju toilet, dan aku berjalan mengiringinya. Gugup, gelisah dan hawa dingin menyatu menjadi satu ditambah lagi hanya ditemani suramnya cahaya yang dibawa Mb' ( Aduuh, menambah rasa takutku )

Ditengah jalan, JRApppp..... ( dan inilah awal adanya istilah ' nemu Endog') untuk sekian kalinya aku terjatuh dari perbukitan kecil yang aku lalui,. Dengan sedikit menahan sakit aku mulai bangkit dan kembali jalan, namun karena rasa sakit itu, langkahku menjadi tak imbang dan sedikit terseret-seret. Tertinggal cukup jauh dengan Mb' membuat aku sedikit kesal dan ngomel sendiri sambil memintnya untuk berjalan lebih lambat, dan akhirnya aku bisa berjalan disinya dan menggandeng erat tangannya.

Rasa takut belum juga hilang dari pikiranku, disamping Pohon besar yang tumbuh didepan toilet membuat aku sedikit merinding dan terus menggedor-gedor pintu Mb' karena sudah lama kepentinganku tersalurkan (heheheh). Namun, cukup lama juga Mb' keluar dari toilet. ALHAMDULILLAH

Sesampainya di BP, awalnya aku ingin melanjutkan tidurku yang hanya sebentar, namun karena waktu sudah hampir pagi aku putuskan untuk menunggu waktu subuh tiba.

ALLOHU AKBAR ALLOHU AKBAR .....
Suara Adzan dari Musholla kampung sebelah terdengar dan menandakan waktu Subuh telah tiba. Bergegas aku bangkit dari tenda menuju ke Musholla untuk menjalankan Sholat Berjama'ah.

PAGI .....
Dan inilah potret bersama menjelang Pemberangkatan GT ( Glady Tangguh )
;)


LINGGO ASRI, 24-25 Desember 2014

Berlanjut ke 25 Desember 2013 . . .