Tuesday, February 23, 2016
peradaban anak alay
Monday, February 22, 2016
Dimana letaknya takdir
Bantara adalah namaku
maut adalah salah satu impianku
pekerjaanku hanyalah protes , sambat dan marah
hidupku selalu penuh dengan tangis di bandingkan dengan gelak tawa
hari hariku selalu menertawakan tuhanku
menangisi hidup yg tak berakhir - berakhir
aku tinggal di lingkup desa yg penuh dengan kutukan
iblispun enggan menghampiri tempatku
kini ku pegang janji tuhanku
dimana takdir itu?
semalaman suntuk saya selalu menyulam doa doa yg terhempas di langit tinggi cakrawala
setiap pagi ku selalu mengais jejak jejak malaikat berkepala emas
setelah matahari mulai terik ku selalu menggelar kain sutera di ladang ladang milik raja fatamorgana
raja di segala raja alam raya
setelah matahari mulai kelelahan menyinari dunia dan memilih bergantian dengan bulan
di sela sela itu saya selalu mengambil air suci yg paling suci untuk membasuh keringat keringatku
setelah kejamnya matahari yg membakar sekujur tubuhku
kini gantian angin malam yg merobek tulang tulangku
dimalam itu
aku berikrar
" ya tuhanku aku akan bertanya beberapa hal padamu
darimana engkau ciptakan matahari?
bagaimana engkau ciptakan benda yg sebesar itu
benda yg banyak memiliki faedah yg panasnya takkan bisa di ukur oleh benda ciptaan manusia yg paling pintar di seluruh jagad raya ini
bagaimana engkau bisa dengan mudah mengganti perannya setelah malam tiba
engkau dengan mudah menenggalamkan dan menggantinya dengan bulan ;
" ya tuhanku bagaimana engkau menciptakan pula benda seterang itu
benda yg terangnya tak bisa di tandingi dengan lampu lampu rompes buatan manusia , bagaimana engkau menciptakanya semudah itu ?
" ya tuhanku tapi kenapa kau tak mudahnya mengabulkan doaku di setiap waktu , apakah kau tak bisa mengalahkan takdir yg engkau ciptakan sendiri
mengapa kau adili aku seperti ini
setiap hari yg merasa mati
merasa tak ada yg mencintai
merasa sepi
merasa ingin mengutukmu
ada apa dengan takdir itu
ada apa tuhan ?
Sunday, February 21, 2016
Mensederhanakan
Jalanku pulas lemas lunglai setelah kutenggak minuman itu
oh tuhan ini pertama kalinya aku terkapar tak berdaya di antara sepinya trotoar jalan
dimalam yang suntuk itu
dengan keadaanku yg kurang sadar
ku mulai berpuisi sendiri , nggromet (ngomong sendiri )
oh kawan inikah nasibmu
badanmu dulu tegak seperti semangatmu yg tiga tahun lalu
kini kau kurus seperti tikus tikus yg tak mendapat makanan , jalanmu geloyoran sembari memegang botol
kau menjadi sangat pemarah , pendendam dan tak gairah menjalani hidup
bolehkah kau membagi minuman itu padaku
biar aku bisa merasakan apakah yg kau rasakan saat ini
bolehkah aku menemanimu di perempatan jalan biar aku bisa merasakan getirnya hidupmu
bolehkah aku menutup telingamu dari suara kasar yg memaki dirimu
oh kawan kenapa kau malah diam
dan membanting botol itu sampai pecah berserakan di tanah
apa kau marah denganku
"tidak kawan , biarlah hidup ini aku tanggung sendiri kau menjauhlah dariku
jangan gara gara dekat denganku namamu menjadi hitam
bukankah kau yg tepat waktu sholat berjama'ah di musholla itu
bukankah suaramu yg merdu menghiasi desaku yg ramah ini
bukankah orang orang yg lewat memberi salam apik padamu
menjauhlah kawan ...
menjauhlah dariku ...
biarlah minuman haram ini aku minum sendiri
cukup aku yg menjadi biang kerok di desa ini
cukup satu dan satu manusia sepertiku di desa ini
aku juga ingin sepertimu kawan, tiap waktu di sambut para jama'ah dengan salam dan wajah sumringah
segala yg kau punya selalu aku inginkan
tapi kau takkan bisa mengerti kawan
dan kau takkan pernah tau di balik ke esaan tuhan
satu bukti kalau kamu benar benar tidak tau
setiap kali kau melihat orang mabuk
kau selalu memarahinya
kau selalu memandang remehnya
kau selalu teriakkan dalil dalil padanya
padahal mereka itu masih terlepas jiwanya
masih naif hidupnya
masih butuh bimbingan , panutan dan kearifan
bukan sekedar larangan yg kau utamakan
lihatlah anak kecil itu
perhatikan baik baik
dia melihat anak kucing yg terjebur di got
dengan polos anak itu turun ke got dan mengambil anak kucing itu
lalu kucing itu didusi ( di bersihkan )
setelah itu ia kasih makan dan di lepas lagi
tanpa ia memarahi dulu kucing itu
jika kau meniru apa yg dilakukan anak kecil itu kamu akan benar benar tau
kotor sedikit tidak apa apa
yang penting niatmu
kau tau kenapa saya hampir setiap malam memegang botol itu
biar aku tak sepertimu
biar aku bisa dekat dengan mereka ,
mereka yg kehilangan semangat hidup
dan mudah mudahan aku bisa menghidupkan kembali
perkuat imanmu dulu
baru akan benar benar tau
perkokoh persaudaraanmu dulu
baru akan benar benar tau
cintai orang lain seperti mencintai dirimu sendiri
baru akan benar benar tau
musnahkan sifat sombongmu dulu
baru akan benar benar tau
Pertemuan yang singkat
Diam!!! .
suara itu menggema di sela sela bangunan yang tak memiliki atap , tak memiliki tembok dan tak memiliki tiang
suara itu membangunkan lamunan kesadaranku
ini bukan tentang suara itu
mula mula aku tertegun kikuk tak karuan
dimana aku ....?
tempat apa ini... ?
sunyi , gelap , tak bersuara
aku ini masih sadar atau dibawah alam sadar
keadaan ini benar benar sunyi
saya mencoba berdiri
berjalan menggerutui jalan
tapi tak nampakpun bayangan tubuhku sendiri
tempat ini benar benar gelap
tapi anehnya aku mendengar
suara itu
iya ...
semakin dekat aku mendengar suara itu..
tiba - tiba suara itu awut awutan tak karuan
semakin ribut saja suara itu
Diam!!!
suara itu terdengar mengerikan
ku mencoba menelisik darimana suara "diam" itu berasal
ya allah
ternyata suara itu terlontar dari mulutku
kenapa tak sadar saya mengatakan "Diam" dengan nada yg sangat mengerikan itu
apa apaan ini
tempat macam apa ini
sudah berapa hari aku disini
sambil mengucap " astaghfirullah "
ku coba pejamkan mata
lanjut semakin lanjut pejamanku semakin erat
semakin erat ku pejamkan justru malah semakin melemah mata saya
semakin tak terasa , semakin jauh ...
assalamu'alaikum...
assalamu'alaikum...
sampai empat kali suara pelan itu terdengar
dengan reflek
" wa'alaikum salam waroh matullahi wabarokatuh " timpalku
lalu satu persatu pertanyaan saya ajukan
belom sepatah katapun saya ucapkan
beliau langsung menuturkan kata perkata dengan suara yg lembut dan jelas
"kamu itu jangan bingung nak
tempat ini masih asri tak berpenghuni
air , angin , api disini belum bernyawa
tempat ini sudah di ciptakan beribu ribu abad lamanya , kamu hanya tak mengetahuinya
itu tempat asalmu tinggalkan nak ;
sambil menunjukkan kearah bumi
beliau memberitahuku
"subhanallah" , dengan gamblang saya bisa melihat bumi itu dengan jelas
nak kamu pahami dengan baik baik ya;
alam semesta ini sangatlah luas , besar , ombo
tak mungkin tuhan menciptakan semua itu hanya untuk manusia saja
semua yg di ciptakan tuhan takkan ada yg sia sia
kamu jangan kepedean kalau alam semesta ini hanya dihuni oleh bangsamu saja
kamu berada disini bukan nyasar nak
kamu memang sengaja datang kesini
kamu mampu mengendalikan kekosongan
memahami kesunyian
membaret baret kenyataan pahit
tapi kenapa sekarang kamu di sini menjerit tak karuan
tak menerima kesunyian yg di balut dengan gelap gulitanya alam
menertawakan tawamu sendiri
menyentak bicaramu sendiri
membungkam ocehan sendiri
pulanglah nak...
pulanglah dulu...
esok kau datanglah kembali
saya bengong dan meneteskan air mata
ta.. ta.. pi.. dengan nada yg terbata bata
aku masih ingin disini... ,
sayapun menangis sejadi jadinya
sambil memegangi jubahnya yg sangat lembut.
saya rasanya tak ingin pergi
kamu harus pulang nak...
karna saya akan melanjutkan tugasku
menyebrangi dari planet ke planet yg lain
"insya allah nanti saya akan mampir ketempatmu nak
nak tadi saya mendengarmu bersholawat sesekali di sela sela kau teriak teriak
suaramu bagus dan indah nak
"assalamu'alaikum"
terlepas jubah itu dari genggamanku setelah beliau pamit ,
dari beberapa pertanyaanku yg beruntun
saya tak menanyakan satu hal yg sebenarnya amatlah penting , Diam.
Saturday, February 20, 2016
Menelusuri waktu
kring... kring... kring...
suara khas sepeda ibu ibu yg saling menyapa di pagi hari
tiba tiba terdengar suara Daaarrr...
ah ban sepeda saya pecah , ucap bu sarti
kenapa bu ; sahut si saleh dari kejauhan sembari mendekati bu sarti
kenapa bu ? tanya si saleh kepada bu sarti ;
ini le.. ban sepeda ibu pecah ,
sini biar aku bantuin
La mau bantuin gimana wong pasarnya masih jauh lagian ini masih pagi petang
gak papa bu wong saya juga mau kepasar ,
la emangnya kamu mau kepasar mau apa?
mau belanja bu...
duh le... le...
kenapa bu ,
umurmu iku piro ? ( umurmu itu berapa)
umurku rong puluh bu ; ( dua puluh )
dua puluh tahun kok pergi kepasar pagi pagi apa gak malu
kenapa harus malu ;
tahun ngarep umurmu wes selikur ( 21 )
iku artine likur = linggih kursi
maksudnya linggih kursi niku nopo bu?
linggih kursi niku dimana manusia akan menemukan pekerjaanya atau kedudukanya
nah kalo selawe ( 25 ) iku artine = seneng senenge lanang lan wedok di umur itu manusia akan mengikat / menikah
kalo kayak saya ini le umure wes seket ( 50 ) iku artine = seneng kethonan
kethonan iku opo bu? tanya si salaeh
ketonhan iku le ,,, pakai tutup kepala , kupluk , topi , kerudung , blankon dll
dan di umur itu seharusnya sudah fokus untuk beribadah
semakin penasaran saleh bertanya kepada ibu sarti lagi karna dia pikir ibu sarti ini tau banyak hal soal bahasa jawa
kalo suwidak bu ?
suwidak (60) iku artine = sejatine welas wayahe tindak (sudah siap untuk di panggil yang maha kuasa )
yowes yo le ibu mau belanja dulu , matur nuwun sanget .
tiba tiba obrolan itu berkesudahan karna dari banyaknya obrolan tak terasa saleh yg menuntun sepeda ibu sarti sudah sampai bengkel dekat pasar.
Saturday, February 13, 2016
Cara Merukyat dengan sederhana (bisa dilakukan sendiri)
Monday, February 8, 2016
Syair Anti Narkoba
(*)Sholatullah salamullah ala toha rosulillah. Sholatullah salamullah ala yasin habibillah 2x. Ingatlah hai para pemuda. Engkaulah harapan Bangsa. Hidup ini sangat berharga. Jangan sampai kau sia - sia. (*) Hati - hati jangan tergoda. Bujuk rayu syetan neraka. Jaga diri dan keluarga. Agar hidup kita bahagia. (*) Putus sekolah karna narkoba. Perkelahian karna narkoba. Perceraian karna narkoba. Nyawa hilang karna narkoba. (*) Wahai Allah kami berdoa. Bimbing slalu para Pemuda. Agar selamat hidup didunia. Hingga mati masuklah surga.
Thursday, February 4, 2016
LIRIK LAGU YARABBANA IGHFIRLANA
YARABBANA IGHFIRLANA
LIRIK LAGU CINTA SAHABAT NABI MUHAMMAD
SYI’IR CINTA SAHABAT NABI MUHAMMAD
ISTIMEWA BERBEDA DARI YANG LAIN
Tuesday, February 2, 2016
Lirik lagu Allahul Kafi (Al-Munsyidin Pekalongan)
ALLAHUL KAFI
Lirik Lagu Padang Bulan versi Al-Munsyiders
Padang Bulan versi Al-Munsyiders
Padang bulan, padange koyo rino
Rembulane sing awe-awe
Ngilikake ojo podo turu sore
Mene tak seritani kanggo sebo mengko sore
Almunsyiders kudu duwe tepo sliro
Marang konco ora keno nyacat lan ngino 2X
Opo maneh tukar padu lan tawuran
Awak susah gaweseneng bongso setan 2X
Moco maulid kudu khusyuk ojo rokokan
Sholawatan ora keno joged-jogedan 2X
Opo maneh suit-suit lan clometan
Sio-sio ora bakal oleh ganjaran 2X
Nahdlatul Ulama' wadah kanggo persatuan
Ahlussunnah selalu tampil ada didepan 2X
Muda-mudi demen dzikir sholawatan
InsyaAllah ngepek mantu podo rebutan 2X
Merah putih merah putih melekat didada
Disinari pancaran imannya
Dimanapun ia berada tetap cinta Indonesia 2X