Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Monday, November 16, 2015

Berdiri Saat Maulid Nabi

HARUSKAH BERDIRI DALAM MERAYAKAN MAULID ?






Bagaimanakah hukumnya berdiri sewaktu menyelenggarakan perayaan maulid itu? Memang sungguh sebagian orang punya anggapan yang salah tentang hal ini. Pandangan atau anggapan seperti ini hanya dipegangi oleh orang-orang yang paling bodoh apalagi mereka berkeyakinan bahwa Nabi SAW bisa datang dengan jasadnya yang agung itu menghadiri majelis perayaan maulid saat itu, terlebih kesalahan mereka bertambah lagi ketika membakar kemenyan dan menyajikan wewangian kepadanya dan menyediakan air yang diletakkan ditengah majelis sebagai minumnya.
Semua anggapan itu, tidaklah berbahaya atau mengkhawatirkan para cendikiawan muslim. Memang mereka memiliki keberanian dalam memahami kedudukan Rasulullah dan mengenai kehadiran jasadnya yang agung itu hanya diyakini oleh orang kafir/ oleh orang yang lemah imannya, sebab ilmu mengenai semua urusan alam barzah itu hanya Allah dan Nabi lebih tinggi dan lebih patut untuk dikatakan bahwa baginya memiliki hak untuk dapat keluar dari kuburnya dan hadir dengan jasadnya kedalam majelis itu pada jam itu.

Menurut saya, ini adalah murni kelemahan yang sangat memalukan yang hanya dapat muncul dari seseorang pendendam/ seseorang yang bodoh dan keras kepala.
Memang kita semua memiliki akidah bahwa Rasulullah hidup dalam kehidupan alam barzah dengan sempurna dan dalam kedudukan yang layak, dan dengan kedudukannya dalam kehidupan yang sempurna itu, maka ruhnya dapat berkeliling majelis kebajikan dan tempat-tempat suci atau majelis ilmu, dan begitu pula ruh-ruh para pengikut Nabi yang ikhlas kalbu dan amaliahnya.
Karena Imam Malik telah berkata : telah sampai kepadaku bahwa ruh itu bisa dikirim atau pergi kemana ia mau.

Salman Al-Farisi berkata pula : bahwa ruh-ruh kaum Mukminin dapat pula pergi kemana ia mau. (demikian disebutkan dalam kitab Al-Ruh karangan Ibnu Al-Qayyim hal 144)
Bilaman anda telah mengetahui semuanya ini, maka ketahuilah lagi bahwa sikap berdiri pada waktu diselenggarakan maulid itu tidaklah wajib dan tidaklah sunnah bahkan tidak benar (tidak sah) meyakini hal itu, tetapi hanyalah berdiri itu merupakan sikap atau gerakan tubuh sebagai ungkapan rasa hormat dari kaum muslimin dan rasa gembira menyambut kelahiran sosok Nabi Muhammad.

Seolah-olah ketika disebut kelahiran Nabi Muhammad kemuka bumi ini, terbayanglah bagi pendengarnya saat itu bahwa seluruh alam jagad raya ini menari dengan gembira ria menyongsong nikmat kelahiran rasul yang agung, maka kemudian ia berdiri sebagai ungkapan saking gembiranya mengingat peristiwa itu, dan itu adalah merupakan adat dan bukan masalah agama, sesungguhnya hal itu bukanlah merupakan sunnah apalagi wajib dalam beribadah, tetapi hanyalah tradisi yang berlaku dalam pergaulan masyarakat.


PANDANGAN ULAMA’ TENTANG SIKAP BERDIRI DAN ARGUMENTASINYA

Sikap berdiri dalam perayaan maulid ini memang oleh sebagian ulama dipandang perlu dan dianggap baik sebagai penghormatan.
Hal ini antara lain diisyaratkan oleh imam ja’far Al-Barzanji, seorang pengarang kitab maulid nabi, sebagaimana dikatakannya “ini oelh beberapa imam yang memiliki riwayat dan pikiran, memandang baik untuk berdiri ketika menyebutkan kelahirannya yang mulia”
“maka kebaikanlah bagi orang yang penghormatannya terhadap Nabi SAW sampai kepuncak cita-citanya yang menjadi tujuan.”
Yang dimaksud menganggap baik baik disini adalah berarti boleh saja berdiri saat itu dan terpuji, bukan istihsan seperti yang dimaksud didalam ilmu fikih itu.


ARGUMENTASI KEPATUTAN SIKAP BERDIRI

Memang diberbagai penjuru dunia, baik oleh Ulama’ dibagian timur atau bagian Barat membolehkan sikap berdiri  pada waktu ada perayaan maulid, karena dimaksudkan dengan sikap itu sebagai penghormatan kepada Rasulullah berdasar dalil terdahulu bahwa apa yang dianggap baik oleh kaum Muslimin maka disisi Allah juga dianggap baik, sebaliknya apa yang dianggap jelek oleh kaum Muslimi, tentu disisi Allah juga dianggap jelek.

Hadits Riwayat Bukhari Muslim menyatakan bahwa Rasulullah pernah menyuruh kepada kaum Ansor : “berdirilah, ada tuanmu.“. Maksud berdiri ini untuk menghormati Tuan Sa’ad ra. Bukanlah karena keadaannya yang sakit, dan Rasul tida menyuruh kepada semua berdiri tapi hanya sebagian saja

Memang pernah ada petunjuk dari Nabi yang ditujukan kepada tamu yang akan masuk kerumah dan menghormati Fatimah yang berkebetuan ada didalam.

Dapat dikatakan bahwa hal berdiri itu dilakukan saat Rasul hidup, sedangkan didalam perayaan maulud rasul tidak hadir? Maka jawaban tentang hal itu adalah bahwa pembaca maulid itu sangat berharap kehadiran Rasul dengan pribadinya yang agung. Imajinasi dan renungan seperti ini memang dipujikan bahkan seharusnya dalam benak orang muslim terbayang secara total kepribadian itu, sehingga bertambahlah rasa cinta kasihnya kepada Rasulullah dan memudahkannya untuk mengikuti jejak Rasul.

Maka orang kebanyakan melakukan sikap berdiri dengan niat menghormati dan menghargai kebesaran pribadi Rasul seolah-olah dia merasakan keagungan sikap dan kebesaran kedudukannya sebagai Rasul – dan ini jelas merupakan hal yang wajar.

Sumber             :
Kitab                 : BOLEHKAH PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD?
Pengarang         : Al-Sayid muhammad bin Alawy Al-Maliky Al-Hasany
                            Khadimul ‘ilmi Al-Syarif di Mekah – Saudi Arabia
Diterjemahkan  : Drs. KH. A. Idhoh Anas, M.A
                            Pekalongan, 10 Juni 1999
Penulis              : Khaerunnisak (Rembun - Siwalan - Pekalongan)
                            https://www.facebook.com/chaerunnisak


 

Sunday, November 8, 2015

Al-Munsyiders Rembun


Lirik Ling Eling 


ling eling sira menungsa
temenana anggonmu ngaji
mumpung durung den rawuhi
malaikat juru pati

¤ la ilaha illallah 
al malikul haqul mubin
muhammadur rasulullah
shodiqul wa'dil hadi

luwih lara luwih susah
rasane wong neng neroko
klabang quresy kolojengking
klabang geni ula geni

rante geni goto geni
cawisane wongkang duroko
gumampang dawuh pengeran
dasar kang manut perintah tuan(back to ¤)

luwih mulya luwi mukti 
rasane wong nang suwarga
pitong puloh widodari
kasur babut den cawisi

cawisane wongkang bekti
dawuh pengeran kang moho suci
@ mukmin lanang mukmin wadon
mukmin iku sederek kulo.(back to ¤)

agami islam agami kulo
kitab qur'an panutan kulo(back to @)

Laskar BBM Rembun


#2x
Turi Putih Turi Putih | Ditandur ning kebon agung
Ana Cleret tibo nyemplung | Mba Ira kembange Apa

#Shalawat 2x
Shalatullah Salamullah | Alla Toha Rasullilah
Shalattullah Sallamullah | Alla Yasin Habibillah

Wetan kali, kulon kali
Tengah - tengah tanduran pari
Saiki ngaji, sesuk yo ngaji
Ayo manut poro kyai

#Shalawat 2x
Shalatullah Salamullah | Alla Toha Rasullilah
Shalattullah Sallamullah | Alla Yasin Habibillah

#2x
Tandurane tanduran kembang,
Kembang kenanga ning njero guo
Tumpak ane kereto jowo
Roda papat rupo menungso

#Shalawat 2x
Shalatullah Salamullah | Alla Toha Rasullilah
Shalattullah Sallamullah | Alla Yasin Habibillah

Wedhang Kopi ee.., Gulane jowo
Gulo jowo katutan ketan
Yen ngaji ojo podho sembrono
Yen sembrono kancane setan
Sikso kubur iku banget larane
Turu Ijen ra ono kancane
Sambat sambat tangis dewean
Mergo keno godane malaikat

Allahumma Sholli Wasallim 'ala 
Sayyidina wa maulana Muhammadin
'Adadama Bi'ilmillahi sholatan 
da'imatan Bidawamil Mulkillahi

Laskar BBM Rembun







TEKS SYAIR CICIT CUIT /

BANG BANG WIS RAHINO

Bang bang wes rahino bang bang wes rahinosrengengene muncul muncul muncul sunar sumamburatcitcit cuit cuit cicit cuit cuit rame swara ceh ocehanKrengket gerat geret krengket gerat geret nimbo anging sumur sumur sumur ados gebyar gebyursegere kepati segere kepati kepati bingah bagas kewarasan



sumber : http://wahyu-musbikhin.mywapblog.com